Sudah 72 tahun kita merdeka. Tapi sesungguhnya kita belum benar-benar merdeka. Penjajahan di masa lampau dan masa kini ada di konteks yang berbeda. Mungkin di masa lampau penjajahan itu berhubungan dengan fisik dan perebutan wilayah dari bangsa asing. Namun di masa kini, penjajahan kita rasakan sedikit demi sedikit. Malah ada beberapa orang yang tidak menyadari penjajahan itu. Penjajah dimasa kini bukan lagi dari bangsa asing. Tapi bisa jadi dari bangsa Indonesia itu sendiri. Beberapa orang mungkin berpikir ini tidak masuk akal. Mana mungkin suatu bangsa dijajah oleh bangsa itu sendiri.
Contohnya adalah karena teknologi berkembang secara pesat, maka setiap individu pasti memiliki handphone. Setiap hari benda itu selalu digenggam di tangan. Namun hal inilah yang menyebabkan kita sebagai generasi muda sebagai generasi “nunduk”. Setiap ada perkumpulan bukannya saling bercengkrama satu sama lain, melainkan masing-masing orang hanya sibuk kepada handphone mereka. Hal ini pula, kini muncul anggapan masyarakat Indonesia kurang bergotong-royong, menjadikan masyarakat individualis.
Ada juga penyalahgunaan teknologi dengan menyebarkan kebencian dan berita-berita bohong yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Mungkin tidak ada salahnya jika kita memiliki handphone. Tapi gunakanlah benda itu secara bijaksana, dengan cara membagikan hal-hal yang positif dan lebih bagusnya lagi dengan membuat konten-konten menarik yang bisa memajukan bangsa Indonesia.
Contoh yang kedua adalah masyarakat yang enggan memakai produk buatan Indonesia. Mereka berpikir bahwa produk luar negeri lebih dipandang orang dan bisa menaikan derajat suatu individu, serta produk dalam negeri yang kurang diminati masyarakat. Contoh yang lain adalah para pemimpin yang terus mengambil uang rakyat yang bukan hak mereka. Korupsi merupakan suatu hal yang benar-benar menghambat kemajuan bangsa Indonesia.
Kita sebagai generasi muda yang akan terus memajukan Indonesia, harus berpikir dengan teguh, percaya dan bijaksana bahwa siapa lagi yang akan memajukan bangsa ini kalau bukan bangsa itu sendiri. Dengan memanfaatkan dan memproduksi sumber daya alam yang kita punya, kita dapat menciptakan suatu produk yang memiliki nilai jual. Para produsen bisa melakukannya dengan prinsip amati, tiru, dan modifikasi. Amatilah produk dari luar negeri dan cari apa kekurangan dari produk itu. Setelah itu tiru dari produk luar negeri dan tidak lupa untuk memodifikasinya dengan mengubah kekurangan produk luar negeri itu menjadi suatu kelebihan dari produk yang kita buat. Untuk konsumen dalam negeri alangkah baiknya kita mulai mencintai dan membeli produk-produk dalam negeri.
Untuk permasalahan korupsi mungkin kita sebagai rakyat hanya bisa mengadili para koruptor di meja hijau. Tapi kita sebagai penerus bangsa tidak boleh mencontoh perilaku buruk para pemimpin dalam hal korupsi. Oleh karena itu, mulai hari ini kita harus dibiasakan bersikap jujur dan amanah. Segala perilaku baik dan jujur yang kita lakukan bisa memajukan bangsa Indonesia di masa depan. Semangat dan usaha para generasi mudalah yang paling penting untuk mempersatukan dan memajukan bangsa Indonesia.
Oleh : Retna Hasanah (Angkatan 61/Beswan Gen-4)
procold
menurut pendapat saya, yg menjajah negara kita adl cara pandang masyarakat pd umumnya..
negara kita benar kaya segalanya, yang meenjadi pertanyaan saya, siapa yang akan mengolah sumber daya alam kita??…