Siapa yang tak mengenal Bapak Ahma Yulius Usman? Beliau adalah salah seorang guru senior di SMK-SMAK Bogor yang lahir pada tanggal 20 Januari 1963 di Sumedang, Jawa Barat. Beliau mengajar mata pelajaran fisika. Meskipun beliau bukan alumni dari SMAKBO namun bukan berarti beliau tidak mencintai SMAKBO. Beliau pernah menjadi kepala sekolah SMAK Makassar, namun karena beliau rindu dan sangat mencintai SMK-SMAK Bogor beliau lebih memilih untuk kembali menjadi guru di SMAKBO.
Apa yang terlintas di pikiran kita saat mendengar nama Pak Ahma? Dua papan tulis penuh, rumus-rumus fisika, kumis tebal, jelasinnya kecepetan, ngantuk, fasor, dan banyak lagi. Beliau adalah seseorang yang mumpuni dalam mata pelajaran fisika. Saat mengajar beliau jarang membawa buku, beliau memberikan catatan sambil menjelaskan dan tanpa buku pedoman atau catatan lain. Ciri khas beliau saat memberikan catatan adalah membagi satu papan tulis menjadi 3 atau 4 bagian lalu menulis sampai 2 papan tulis penuh. Hebatnya, beliau dapat mengaitkan materi fisika dengan kehidupan sehari-hari dan hal itu membuat kita tersadar betapa pentingnya ilmu fisika. Terkadang saat pelajaran beliau banyak murid yang mengantuk karena biasanya pelajaran fisika di SMAKBO berada di jam-jam sehabis istirahat atau sebelum pulang dan karena tidak terlalu paham dengan fisika. Namun beliau tidak pernah marah saat ada murid yang tertidur di pelajarannya, beliau akan meminta teman sebangku murid yang tertidur untuk membangunkan. Beliau adalah orang yang sangat ramah, selalu tersenyum, dan mau menjelaskan dengan detail saat ada yang bertanya. Bila bertemu beliau di jalan, beliau akan membunyikan klakson lalu tersenyum untuk menyapa. Karena keramahannya, beliau sangat dihormati di SMAKBO dan hampir semua guru berteman baik dengannya. Continue reading Pak Ahma Yulius Usman, Tak Letih Belajar & Berlatih